Kamis, 14 Januari 2010

Populasi, Sampel dan Snowball Sampling

I. Pendahuluan: Populasi
Populasi (population) berarti jumlah penduduk. Dalam metodologi penelitian, populasi amat populer dan digunakan untuk menyebut serumpun atau sekelompok obyek yang menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya, menurut Bungin (2001: 101), populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari obyek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga obyek-obyek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin 2001: 101). Nazir (1985: 325) menyebut populasi sebagai “kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.
I. 1. Populasi Terbatas dan Populasi Tak Terhingga
Dilihat dari penentuan sumber data, maka populasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) tingkatan, sebagai berikut:
(1) Populasi terbatas, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang jelas batas-batasnya secara kuantitatif;
(2) Populasi tak terhingga, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif (Nawawi 1983 dan Sunarto Hs 1985 dalam Bungin 2001: 101-102).
I. 2. Populasi Homogen dan Populasi Heterogen
Dilihat dari kompleksitas obyek populasi, maka populasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
(1) Populasi homogen: kesluruhan individu yang menjadi anggota populasi, memiliki sifat-sifat yang relatif sama antara satu dan lainnya. Sifat populasi demikian banyak dijumpai dalam medan eksakta, misalnya air yang memiliki sifat yang homogen sehingga keseluruhan yang besar tak terhingga dari air, sama dengan bagian kecil dari keseluruhan tersebut. Ciri menonjol dari populasi homogen adalah tidak ada perbedaan hasil tes dari jumlah tes populasi yang berbeda: gejala yang timbul pada satu kali percobaan atau tes merupakan gejala yang timbul pada seratus atau lebih kali tes terhadap populasi yang sama.
(2) Populasi heterogen: keseluruhan individu anggota populasi relatif memiliki sifat-sifat individual, yang membedakan individu anggota populasi yang satu dari anggota lainnya. Individu anggota populasi memiliki sifat yang bervariasi sehingga memerlukan penjelasan mengenai sifat-sifat tersebut, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Populasi heterogen akrab dengan penelitian sosial, karena semua penelitian sosial berobyekkan manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia yang unik dan kompleks (Bungin 2001: 102).
I. 3. Populasi Sampling dan Populasi Sasaran
Populasi juga dapat dibedakan antara (1) populasi sampling dan (2) populasi sasaran (Bungin 2001: 102).
(1) Populasi sampling adalah ketika peneliti mengambil rumah tangga sebagai sample, sedangkan yang diteliti hanyalah rumah tangga yang kepala keluarganya bekerja sebagai nelayan, maka keseluruhan rumah tangga dalam wilayah penelitian disebut populasi sampling.
(2) Populasi sasaran adalah seluruh nelayan dalam wilayah penelitian tersebut.
I. 4. Cara Pengumpulan Keterangan Populasi
Keterangan mengenai populasi dapat dikumpulkan dengan dua cara.
Pertama, tiap unit populasi dihitung. Cara ini disebut sensus atau complete enumeration. Kedua, perhitungan-perhitungan dilakukan hanya pada bagian unit populasi saja. Keterangan diambil dari “wakil” populasi, atau dari “sample.” Teknik ini disebut survei sample (sample survey atau sample enumeration) (Nazir 1985: 325).
II. Sampel
Sebuah sampel adalah bagian dari populasi. Survei sampel adalah suatu prosedur dalam mana hanya sebagian dari populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat dan ciri yang dikehendaki dari populasi (Nazir 1985: 325).
II. 1. Sampel Kemungkinan
Dalam penelitian sosial dikenal “hukum kemungkinan” (probability), yaitu kesimpulan yang ditarik dari populasi dapat digeneralisasikan kepada seluruh populasi. Kesimpulan demikian dapat dilakukan karena pengambilan sampel dimaksudkan untuk mewakili seluruh populasi (Bungin 2001: 103). Dalam penelitian sosial, para peneliti sering menggunakan “sampel kemungkinan” (probability sample), yaitu sampel yang ditarik sedemikian rupa di mana suatu unsur individu dari populasi, tidak didasarkan pada pertimbangan pribadi tetapi tergantung kepada aplikasi kemungkinan (probability) (Nazir 1985: 325).
II. 2. Sampel Total
Penelitian sosial dengan populasi kecil atau skala kecil sering menggunakan pendekatan studi kasus, grounded research, atau kualitatif. Dalam penelitian demikian, pengambilan sampel sering tidak diperlukan, melainkan yang menjadi sampel adalah seluruh populasi atau dapat disebut sampel total, yaitu “keseluruhan populasi merangkap sebagai sampel penelitian” – karena keseluruhan obyek penelitian dapat dijangkau oleh peneliti. Kebanyakan penelitian yang tidak bertujuan membangun generalisasi cenderung tidak menggunakan sampel penelitian. Hasil penelitian yang tidak bermaksud membangun generalisasi dapat diperlakukan sebagai suatu kasus saja, kasus sasaran (Bungin 2001: 104). Dalam penelitian demikian, deskripsi dan analisis deskriptif mendapat kelonggaran yang besar. Pengambilan sampel bola salju (snowball sampling) dapat digunakan dalam penelitian terhadap atau dalam komunitas yang relatif kecil atau terjangkau oleh peneliti.
III. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah cara yang efektif untuk membangun kerangka pengambilan sampel yang mendalam, dalam populasi yang relatif kecil, yang masing-masing orang cenderung melakukan hubungan satu dan lainnya. Dalam pengambilan sampel ini, peneliti menentukan satu atau lebih individu atau tokoh kunci dan meminta dia atau mereka untuk menyebut orang-orang lain yang pada gilirannya dapat ditemui (Bernard 1994: 97).
Oleh karena itu, pengambilan sampel demikian sangat berguna untuk studi jaringan sosial, di mana obyeknya adalah menemukan orang-orang yang dikenal individu atau tokoh kunci dan bagaimana mereka saling mengenal. Pengambilan sampel demikian sangat bermanfaat dalam studi populasi kecil, terikat, atau populasi yang unik, seperti para anggota kelompok elit, para wanita karir, tokoh politik, tokoh keagamaan, kelompok migran, kelompok kesukuan, atau suatu komunitas lebih kecil seperti sebuah dusun, sebuah kota kecil.
Menemui dan mewawancarai seseorang secara mendalam, kemudian meminta orang tersebut menyebutkan orang lain dalam jaringannya adalah lazim dilakukan dalam penelitian dengan pengambilan sampel yang demikian. Pengambilan sampel bola salju sering digunakan dalam studi komunitas.
Namun demikian, sampel bola salju juga dapat digunakan untuk pengambilan sampel dari suatu bagian populasi atau sampel yang lebih besar. Dalam hal demikian, sampel bola salju digunakan untuk suatu atau beberapa fokus dari sebuah penelitian yang berskala lebih besar. Misalnya, sampel untuk kelompok-kelompok petani dan buruh pabrik yang diperlakukan dengan pendalaman dalam suatu penelitian terhadap atau dalam suatu komunitas yang lebih luas.
IV. Penutup
Populasi adalah keseluruhan jumlah penduduk yang ditentukan dalam suatu penelitian sosial. Populasi dapat menjadi sampel apabila keseluruhannya menjadi obyek penelitian, khususnya yang berskala kecil, dengan sebutan sampel total.
Sampel probabilitas sering digunakan dalam penelitian sosial, terutama untuk membangun generalisasi. Dalam masyarakat atau kelompok kecil, snowball sampling lazim digunakan, terutama ketika orang-orang berada dalam bingkai suatu jaringan sosial yang terikat oleh suatu keadaan, situasi, atau kepentingan tertentu, yang tidak bermaksud membangun generalisasi, melainkan untuk sasaran kasus.***

Daftar Pustaka
Bernard, H. Russell. 1994. Research Methods in Anthropology. Qualitative and Quantitative Approaches. London: Sage Publications.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press.

Nazir, Moh. 1985. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nisbet, J. & J. Watt. 1994. Studi Kasus (Sebuah Panduan Praktis). Disadur oleh L. Wilardjo. Jakarta: Satya Wacana University Press & PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Yin, Robert K. 1996, cetakan ketiga 2002. Studi Kasus (Desain dan Metode). Diterjemahkan dari buku Case Study – Research Design and Methods oleh M. Djauzi Mudzakir. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar