Kamis, 14 Januari 2010

Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Bidang Sosial Humaniora

I. Pendahuluan
Dalam pengembangan kehidupan akademik, keilmuan dan penelitian, penulisan artikel ilmiah merupakan kegiatan produktif yang sangat penting. Kegiatan ini tidak hanya merupakan perwujudan tanggungjawab ilmiah bagi para akademisi, ilmuwan dan peneliti, melainkan juga menjadi ekspresi komunikasi yang membawa konsekuensi bagi pengembangan kegiatan-kegiatan akademik lain yang menyertainya. Bagi pengajar di Perguruan Tinggi, menulis artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal atau majalah ilmiah dapat menghasilkan kum yang dapat digunakan untuk kenaikan pangkat dan jabatan; bagi penulis lain, artikel ilmiah dapat digunakan untuk menyosialisasikan dan mengkomunikasikan gagasan dan hasil penelitiannya kepada khalayak pembaca, terutama yang berminat sebidang studi atau kajian.
Jurnal ilmiah mengenai bidang-bidang sosial humaniora dapat berisi artikel ilmiah dari hasil penelitian pustaka atau penelitian lapangan; hasil wawancara; ulasan atau gagasan keilmuan atau kebudayaan; tinjauan buku; kritik atau tanggapan terhadap teori atau hasil penelitian, atau terhadap artikel yang pernah dimuat. Keaslian, kebaruan dan kejujuran akademik dalam penulisan artikel ilmiah lazimnya mendapat nilai dan penghargaan yang tinggi. Sebaliknya, plagiarism (plagiat) atau pencurian karya merupakan perbuatan terkutuk yang harus diberi sanksi akademik.
Tulisan berikut ini merupakan usaha untuk memberikan pemahaman singkat mengenai penulisan artikel ilmiah untuk bidang-bidang sosial humaniora yang dapat digunakan sebagai pedoman awal bagi para penulis dan calon penulis jurnal atau majalah ilmiah, baik yang diterbitkan oleh lembaga Pendidikan Tinggi maupun lembaga-lembaga penelitian dan instansi lain.

II. Bidang Disiplin, Pemilihan dan Pembatasan Topik
II. 1. Bidang Disiplin
Ilmu-ilmu sosial humaniora meliputi bidang-bidang disiplin yang luas seperti ekonomi, sosiologi, antropologi, politik, hukum, psikologi, pendidikan, pemerintahan, bisnis, geografi, sejarah, sastra, kesenian, bahasa, filsafat, teologi/ilmu agama, yang mempelajari manusia dari perspektif kegiatan sosial dan budayanya, dan terfokus pada nilai-nilai manusia dan masyarakat (human and social values). Tingkah laku manusia, organisasi manusia dan hubungan antar manusia dan antar masyarakat seringkali ditunjuk sebagai pokok persoalan dalam bidang-bidang sosial humaniora.
Selain itu, bidang-bidang sosial humaniora sering dikaitkan dengan teknik dan metode penelitian dan penyajian hasil penelitian, dengan menggunakan pengumpulan dan analisis data yang deskriptif. Dapat dikatakan bahwa paradigma penulisan artikel ilmiah dalam bidang sosial humaniora adalah kualitatif, meskipun seringkali juga didukung data dan analisis kuantitatif – sehingga tidak merupakan tabu bagi artikel bidang-bidang sosial humaniora untuk memanfaatkan data dan analisis statistik, dengan penyajian statistical figures.
II. 2. Pemilihan dan Pembatasan Topik
Memilih topik untuk artikel ilmiah bersangkutan dengan penilaian dan keputusan penulis mengenai suatu persoalan atau permasalahan yang akan ditulis. Para penulis berpengalaman mengetahui bahwa mutu tulisannya tergantung pada bagaimana mereka menggarap topik (Troyka, 1987: 17-20). Oleh sebab itu, para penulis artikel harus yakin benar bahwa topik yang dipilihnya adalah persoalan yang diketahuinya secara memadai, dengan bahan-bahan atau sumber-sumber tulisan yang cukup mudah diperoleh. Pendeknya, jangan menulis artikel dengan topik yang tidak cukup Anda kuasai. “Write about what you know,” saran George Williams (kutip Westheimer, dalam Burack, 1976: 91).
Apabila Anda hanya punya sedikit pengetahuan mengenai topik tersebut, maka setidak-tidaknya Anda punya kemauan, minat dan motivasi yang begitu besar terhadap topik yang Anda pilih. Dengan kemauan, minat dan motivasi yang besar, keingintahuan Anda terhadap persoalan tersebut juga besar sehingga Anda terdorong untuk melakukan penelitian mengenai persoalan tersebut. Akan tetapi kemauan, minat dan motivasi barulah merupakan modal awal yang hanya bisa terwujud menjadi artikel ilmiah jika Anda dengan tekun memprosesnya.
Dalam perjalanan dari sebuah topik menjadi judul artikel dikenal langkah pembatasan atau penyempitan topik (limiting/narrowing the topic). Sebuah topik yang begitu besar dan luas harus dipecah-pecah (cutting down) ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan terinci yang sekiranya cukup memadai untuk penyusunan sebuah artikel. Demikian pula yang terjadi dengan sebuah hasil penelitian: dari sebuah laporan penelitian, Anda dapat menyusun sejumlah artikel untuk jurnal ilmiah.
Untuk memecah topik ke dalam cakupan sebuah artikel ilmiah, Anda dapat membatasinya dalam kurun waktu, tempat dan jumlah, dengan menyoroti subyek persoalan yang terbatas melalui sub-sub topik (lihat Willingham & Warders, 1978: 93-5; 143-46). Dalam penentuan subyek menjadi judul, sub topik dapat dipecah atau berdiri sendiri, dapat pula dipadukan dengan sub topik lainnya.
Misalnya:
Pembatasan Subyek dengan Topik “Kota Semarang”
Sub-Sub Topik:
(1) Transportasi; (2) Perumahan; (3) Perekonomian Rakyat;
(4) Pertokoan dan Pasar; (5) Kesenian; (6) Kawasan; (7) Keagamaan;
(8) Pendidikan; (9) Kemiskinan; (10) Perikanan;
(11) Kaum Muda/Remaja; dsb.
A. Sub Topik: (1) Transportasi dan (2) Perumahan
Judul: “Transportasi dan Perumahan: Studi mengenai Sarana Transportasi Umum di Enam Perumahan Sederhana di Kecamatan Tembalang dan Kecamatan Semarang Barat”
B. Sub Topik: (3) Perekonomian Rakyat, (4) Pertokoan dan Pasar, dan (6) Kawasan
Judul: “Dilema Pedagang Kaki Lima di Kawasan Bisnis: Penataan, Penggusuran, Pengangguran?”
C. Sub Topik: (5) Kesenian
Judul: “Pengembangan Kesenian Tradisional: Mau Dibawa Ke Mana ‘Gambang Semarang’?
D. Sub Topik: (7) Keagamaan, (8) Pendidikan dan (11) Kaum Muda/Remaja
Judul: “Warisan Para Aulia: Tradisi Mengaji dan Tadarus sebagai Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan terhadap Remaja sebagai Penangkal Krisis Moral”
E. Sub Topik: (9) Kemiskinan dan (10) Perikanan
Judul: “Nelayan dan Kemiskinan: Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga Nelayan di Bandarhardjo, Semarang”

III. Penggunaan Perpustakaan, Penyusunan Draft dan Outline
III. 1. Penggunaan Perpustakaan
Setelah menentukan judul, Anda harus segera mengumpulkan material acuan, yang berarti kunjungan ke perpustakaan dan menemukan sumber-sumber informasi yang relevan dengan topik dan judul yang telah ditentukan. Adakalanya informasi dapat diperoleh dari lembaga, instansi atau kantor, atau bahkan individu tertentu, yang menyimpan dokumen, arsip dan sumber-sumber informasi lain mengenai topik dan judul yang Anda kerjakan.
Lebih mudah apabila artikel yang Anda kerjakan adalah bagian dari hasil penelitian, yang dapat Anda susun kembali ke dalam format artikel untuk jurnal ilmiah. Dapat terjadi bahwa penyandang dana penelitian menuntut artikel ilmiah yang siap muat, selain laporan penelitian, sehingga Anda hanya mengirimkan artikel tersebut ke jurnal ilmiah yang sesuai dengan tulisan Anda.
III. 2. Penyusunan Draft dan Outline
Setelah bahan-bahan terkumpul, Anda menyusun rancangan penulisan secara kasar (draft) dalam bentuk rincian garis besar (outline). Outline dapat membantu penulis artikel mengorganisasikan gagasan dan bahan-bahan informasi yang diperoleh ke dalam keseluruhan yang logis dan koheren Dalam outline, bagian-bagian dalam rancangan artikel disesuaikan dengan organisasi penulisan artikel untuk jurnal ilmiah yang dituju, karena masing-masing jurnal ilmiah punya pedoman atau ketentuan penulisan yang berlaku untuk tulisan yang akan dimuat.

IV. Organisasi Penulisan
Secara garis besar, organisasi penulisan artikel mirip dengan struktur fisik manusia, dari atas ke bawah:
(1) Bagian Kepala (yang terdiri dari Judul tulisan, Nama penulis dan
Lembaga, Abstrak dan Kata kunci, Pendahuluan);
(2) Bagian Tubuh (Isi atau Inti tulisan);
(3) Bagian Kaki (Kesimpulan dan Saran, dll.).
Apabila disamakan dengan laporan penelitian (research report), maka salah satu formatnya, menurut Robert Weissberg & Suzanne Buker (1990) adalah
(1) The Introduction, yang dapat berisi “Establishing a Context” dan/atau “Reviewing Previous Research” dan/atau “Advancing to Present Research” (Weissberg & Buker, 1990: 20-89).
(2) Method, yang menguraikan langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan studi dan material yang digunakan pada setiap langkah. Bagian metode ini berguna bagi pembaca yang ingin mengetahui bagaimana metodologi studi yang dilakukan dapat mempengaruhi hasil, atau bagi mereka yang ingin menggunakan langkah-langkah yang sama atau mengembangkan studi Anda (Weissberg & Buker, 1990: 90-112).
(3) Materials, maksudnya adalah peralatan (equipment), instrumen, model yang digunakan untuk penyelenggaraan riset, yang berupa kategori-kategori: peralatan laboratori (laboratory equipment), peralatan lapangan (field equipment), subyek-subyek manusia atau binatang (human or animal subjects), zat-zat alam (natural substances), material fabrikasi (fabricated materials), survei, kuesioner dan tes, model-model komputer, model-model matematika (Weissberg & Buker, 1990: 113-14, -135). Dalam ilmu-ilmu sosial dan humaniora, materials dapat berupa manusia peneliti yang melakukan pengamatan dan wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara.
(4) Results, di mana penulis menyajikan temuan-temuan studi dan secara singkat memberikan komentar atasnya. Beberapa penulis menyatukan “results” dan “discussions” yang menunjukkan adanya komentar-komentar yang lebih ekstensif terhadap temuan-temuan studi (Weissberg & Buker, 1990: 136-159).
(5) Discussion, menurut Weissberg & Buker (1990: 160), merupakan bagian utama terakhir dari tulisan. Dalam bagian ini, penulis kembali ke belakang (temuan) dan menyampaikan pandangan yang luas mengenai temuan-temuan dan studi secara keseluruhan. Sebagaimana Introduction, peneliti/penulis menggunakan bagian Discussion untuk mencermati karyanya dalam konteks yang lebih luas dalam bidang disiplinnya. Seringkali bagian Discussion ini disebut Conclusions. Bagian ini membawa pembaca kembali dari informasi spesifik yang disajikan dalam bagian-bagian methods dan results kepada “pandangan umum yang lebih luas” (general view) mengenai bagaimana temuan-temuan harus ditafsirkan (Weissberg & Buker, 1990: 160-183).
(6) Abstract, yang sebenarnya terletak pada bagian pertama dari tulisan, pada bidang sesudah judul (title) dan sebelum pendahuluan (introduction). Abstrak menyampaikan preview dari studi yang dilakukan berdasarkan informasi dari bagian-bagian lain dari tulisan. Biasanya Abstrak ditulis terakhir kali, tapi terletak di bagian atas dari sebuah artikel ilmiah. Banyak pembaca yang membaca Abstrak terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi yang cukup mengenai studi yang disampaikan untuk menentukan apakah pembaca perlu membaca seluruh artikel atau tidak (Weissberg & Buker, 1990: 184-197).
Berikut ini disampaikan beberapa contoh mengenai organisasi artikel yang diambilkan dari beberapa jurnal ilmiah untuk bidang-bidang sosial humaniora yang terbit di Semarang dan Jakarta.
(1) Judul: Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pasar Gula Kelapa menuju Kualitas Ekspor di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas
Oleh Teguh Djuharyanto

Abstrak
I. PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
B. Perumusan Masalah
II. METODE BINAAN
A. Kelompok Sasaran
B. Metode Binaan
III. HASIL KEGIATAN
1. Pembinaan Kualitas Produk
2. Pembinaan Pemasaran
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA
(Bimasuci Jurnal Jaringan Penelitian Pendidikan dan Kebudayaan, No. 6 Tahun 1997, hal. 36-41)

(2) Judul: Kemiskinan dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat
oleh Mukhtar Sarman
Abstrak
(Tanpa judul Pendahuluan)
Ide Pemberdayaan Ekonomi Rakyat
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program IDT
Realitas Gerakan Penanggulangan Kemiskinan
Kesimpulan dan Implikasi
(Tanpa Daftar Pustaka tapi menggunakan Catatan Kaki)
(PRISMA Majalah Kajian Ekonomi dan Sosial. No. 1, 1997, hal. 33-42).
(3) Judul: Land Use, Tambak Ownership, and Tambak Cultivation: a Case Study of ‘Sumbersari’ in North Central Java
By Nurdien H. Kistanto

ABSTRACT
I. INTRODUCTION
II. LAND USE
III. TAMBAK OWNERSHIP
IV. TYPES OF TAMBAK CULTIVATION
V. CONCLUSION
BIBLIOGRAPHY
(Journal of Coastal Development, Volume 4, Number 2, February 2001, pp. 73-78).

(4) Judul: PELABUHAN BANJARMASIN, 1900-1940: Profil sebuah Pelabuhan Sungai
oleh Endang Susilowati

Abstract
1. Pendahuluan
2. Kondisi Fisik Pelabuhan
3. Aktivitas Pelabuhan
3. 1. Pelayaran
3. 2. Perdagangan
3. 3. Bongkar Muat
4. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
(Kajian Sastra Jurnal Bidang Kebahasaan, Kesusastraan & Kebudayaan. No. 3 Tahun XXVI Juli 2002, hal. 151-157).

Majalah Sosial Humaniora UNDIP memberikan Pedoman Naskah sbb.:
1. Judul
2. Nama Penulis
3. Abstrak dan Kata kunci
4. Batang Tubuh: (a) Pendahuluan; (b) Metode Penelitian; (c) Hasil; (d) Pembahasan (c dan d bisa digabung); (e) Simpulan dan Saran; (f) Pernyataan Terima Kasih (bila ada); (g) Daftar Pustaka.





Daftar Pustaka

Burack, A. S. Ed. 1976. The Writer’s Handbook. Boston: The Writer, Inc.

Gibaldi, Joseph and Walter S. Achtert. 1980. MLA Handbook for Writers of Research Papers, Theses, and Dissertations. New York: Modern Language Association.

Troyka, Lynn Quitman. 1987. Simon & Schuster Handbook for Writers. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

Weissberg, Robert and Suzanne Buker. 1990. Writing Up Research. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

Willingham, John R. and Donald F. Warders. 1978. A Handbook for Student Writers. New York: Harcourt Brace Jovanovich.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar