Kamis, 14 Januari 2010

Analisis Dampak Penutupan Lokalisasi - Pemicu: Sunipah (37 th) PSK Gambilangu

I. Analisis Akal Sehat
Analisis akal sehat secara khusus harus terpusat pada serangkaian permasalahan dan tanggapan berkenaan dengan keberadaan dan isyu penutupan lokalisasi/resosialisasi SK dan GBL. Analisis akal sehat menggunakan prinsip kewajaran dengan menggunakan akal sehat semata-mata berbasis rangkaian peristiwa yang saling berkaitan dan merupakan sebab-akibat, sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang adil dan bijaksana, sebagai berikut.
II. Pembunuhan PSK di Gambilangu
Pada 12 Maret 2005, terjadi peristiwa pembunuhan atau pencurian dengan kekerasan (curas) di kompleks lokalisasi/resosialisasi GBL. Sunipah (35 tahun), seorang PSK Gambilangu, dibunuh 2 orang laki-laki muda di dalam kamarnya dan dijarah harta-bendanya.
(1) Motif: (a) PSK/korban melayani pelanggan (client); (b) pelaku
memperoleh kenikmatan dan merampok harta.
(2) Kesalahan: (a) PSK/korban kurang waspada; (b) pelaku
melakukan tindak kriminal curas/pembunuhan.
(3) Penyebab: (a) keteledoran PSK/korban; (b) dorongan pelaku
untuk memperoleh kenikmatan dan harta; (c) ketertiban dan keamanan
lingkungan kompleks lemah.
(4) Tindakan keamanan dan hukum normatif: (a) PSK/korban
dibina untuk meningkatkan kewaspadaan (tapi meninggal – maka
yang dibina PSK lain/hidup); (b) pelaku diburu dan dihukum; (c)
ketertiban dan keamanan lingkungan ditingkatkan; (d) pelatihan
pemahaman dan pemberdayaan PSK mengenai ketertiban dan
keamanan lingkungan.
III. Tanggapan dan Rencana Tindakan
(1) Plt. Walikota, Drs. Saman Kadarisman:
(a) Pemkot tak pernah memberi ijin lokalisasi;
(b) Gbl dan SK sudah ditutup ketika reformasi (1998);
(c) Pemkot Semarang tidak akan menutup dua lokalisasi sebelum melakukan pengkajian:
“Kita minta masukan masyarakat, apakah memang keberadaan SK dan GBL itu harus ditutup. Kalau masyarakat minta ditutup maka kami akan segera menutupnya” (Meteor Senin, 14 Maret 2005).
(2) Manajer Program Griya Asa, Hendra Susilo Adi, S. Sos., M. Si.:
“Dalam menyikapi masalah Gambilangu (terbunuhnya seorang PSK), seharusnya pemerintah lebih perhatian pada lemahnya perlindungan hukum dan budaya kekerasan yang sering dialami para pekerja seks. Bukan sebaliknya malah mengancam menutup lokalisasi yang selama ini menjadi tempat berlabuh banyak orang mencari kehidupan” (Meteor Selasa, 15 Maret 2005).
(Semarang Post Selasa Legi, 15 Maret 2005: 1 & 15 dan Rabu Pahing, 16 Maret 2005: 1 & 15; Radar Semarang Selasa, 15 Maret 2005: 2).

IV. Tanggapan dan Penolakan
Selanjutnya berkembang tanggapan-tanggapan meluas, terutama dari LSM peduli HIV/AIDS, berupa penolakan penutupan lokalisasi, dengan alasan antara lain:
(a) Penutupan lokalisasi mendorong PSK berkeliaran di jalan, sehingga sulit terkontrol kesehatannya (terutama masalah PMS);
(b) Penutupan tak mudah dilakukan, mengingat lokalisasi sudah menjadi tempat gantungan hidup banyak warganya;
(c) Belakangan para PSK di SK dan Gbl resah, khawatir lokalisasi tempat mereka bekerja ditutup (Suara Merdeka Kamis, 24 Maret 2005: 17 & 23).
V. Penutup: Lokalisasi Tidak akan Tutup
Rupanya, Penjabat Wali Kota Drs. Saman Kadarisman tanggap terhadap penolakan penutupan lokalisasi SK dan Gbl, sehingga mengatakan:
“Pemkot mendukung adanya pembinaan yang dilakukan melalui resosialisasi PSK di Sunan Kuning maupun Gambilangu…
“Sebagai tempat resosialisasi, penghuni akan mendapatkan pembinaan dan pelatihan-pelatihan. Mereka juga dipantau, baik kesehatan maupun keterampilannya. Dengan demikian, suatu ketika nanti mereka dapat kembali ke masyarakat” (Suara Merdeka Kamis, 24 Maret 2005: 17 & 23) (Bandingkan dengan analisis II).

Penutup analisis wacana dengan akal sehat menyimpulkan: “Lokalisasi SK dan Gbl tidak akan ditutup, dengan alasan dan pertimbangan seperti yang sudah disampaikan.”
(Baca juga: “Kami Tutup dan Kini Buka Lagi” – Keberadaan Prostitusi di Masa Krisis dan Gerakan Reformasi/Nurdien H Kistanto, makalah Sarasehan Kelompok Relawan Peduli AIDS-PKBI Jateng, Kamis, 30 Juli 1998).


NHK
Semarang, Senin, 28 Maret 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar